web stats

Susy dan Greysia Jadi Pemilik Gelar Terbanyak


Jakarta

Turnamen BWF Super 500 Thailand Open kembali digelar di Nimibutr Stadium pada 14-19 Mei 2024. Berikut fakta menarik soal ajang ini.

Thailand Open diketahui sudah digelar sejak 1984. BWF dalam lamannya merangkum sejumlah fakta unik berkaitan dengan turnamen tersebut.

Salah satunya prestasi Indonesia di sepanjang Thailand Open digelar. Tahukah detikers, bahwa Susy Susanti dan Greysia Polii merupakan pebulutangkis Merah Putih yang memiliki gelar terbanyak di kejuaraan ini dengan masing-masing meraih empat gelar.

Susy meraih empat kemenangan secara beruntun periode 1991 hingga 1994. Sedangkan Greysia Polii meraih empat gelar dengan dua pasangan berbeda.

Pada Thailand Open 2013, Greysia merebut gelar juara bersama Nitya Krishinda Maheswawi. Kemudian peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu mengulang kemenangannya pada Thailand Open 2017, 2018, dan 2020 bersama Apriyani Rahayu.

Fakta lainnya ialah China menjadi satu-satunya negara yang berhasil menyapu bersih gelar juara. Mereka pernah melakukannya pada tahun 1999 dan 2008.

Adapun Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy merupakan satu-satunya pasangan India pertama dan terakhir yang memenangkan sektor ganda putra pada turnamen ini.

Sementara ganda putra Indonesia tercatat belum pernah menang sejak terakhir kali dipersembahkan Berry Angriawan/Hardianto pada 2017.

Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, unggulan kedua tahun ini, kalah di final musim lalu. Akan tetapi, ganda putra Indonesia masih menjadi sektor tersukses di ajang ini dengan koleksi 12 gelar. Tiga gelar lebih banyak dari Korea.

Nah, di Thailand Open tahun ini, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang menempati unggulan keempat, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan (5) dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (8) diharapkan mampu merebut satu gelar bagi Indonesia.

Selain sektor ganda putra, tunggal putri Indonesia juga diharapkan dapat pecah telur lewat Gregoria Mariska Tunjung pada turnamen yang memperebutkan hadiah total 420 ribu Dollar AS tersebut.

Tunggal putri Indonesia sudah cukup lama puasa gelar selama 30 tahun atau saat kemenangan terakhir Susy Susanti.

Sementara itu, tuan rumah diharapkan meraih gelar juara di nomor ganda putri. Mereka memiliki peluang bagus untuk mengakhiri masa paceklik delapan tahun melalui unggulan teratas Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.

Tak hanya itu, keberhasilan mempertahankan gelar bagi unggulan keempat Kunlavut Vitidsarn akan membuatnya menjadi pemain tunggal Thailand pertama yang berhasil meraih gelar juara dua kali berturut-turut.

(mcy/adp)

Sumber: https://sport.detik.com

Scroll to Top