Monza –
Daniele De Rossi mengaku tak berbuat macam-macam untuk bikin AS Roma tancap gas. Ia cuma menjaga hubungan dengan para pemain.
AS Roma polesan De Rossi tancap gas sejauh ini, dengan Monza jadi korban terbaru usai dilibas 4-1 di U-Power Stadium, Minggu (3/3/2024) dini hari WIB. Dari sembilan pertandingan di seluruh ajang, mereka memenangi sembilan laga, sekali imbang, dan baru sekali kalah.
Satu-satunya kekalahan itu ditelan kala menghadapi calon kuat juara musim ini, Inter Milan. Kekalahan 2-4 itu pun ditelan setelah memberikan perlawanan sengit.
Khusus di Serie A, enam kemenangan dari tujuh laga mendekatkan Giallorossi ke empat besar. Untuk sementara Paulo Dybala dkk menempati posisi lima dengan 47 poin, satu poin di belakang Bologna.
Pelatih Roma Daniele De Rossi mengaku tak banyak mengutak-atik tim. Ia hanya memperkuat hubungan dengan para pemain, yang sebelumnya terasa lebih tegang saat di bawah Jose Mourinho.
“Ini tim yang sudah bersatu sebelumnya, saya tak melakukan apapun dalam aspek ini. Kalau tidak solid, kita tidak akan sampai final di dua kompetisi Eropa beruntun,” ujarnya kepada DAZN dikutip Football Italia.
“Saya mencoba jujur dengan para pemain, memperlakukan mereka sebagai manusia pertama-tama dan baru kemudian sebagai pemain, serta bersikap jelas kalau saya melihat sesuatu yang tak saya suka.”
“Pastinya saya punya keuntungan karena saya sebelumnya sudah mengenal beberapa di antaranya dan pernah jadi rekan setim, jadi mereka santai dengan saya,” imbuhnya.
De Rossi percaya hubungan yang kuat dengan para pemain membantunya memaksimalkan potensi mereka. Ia cuma berupaya mengeluarkan kemampuan terbaik para pemain yang mampu jadi pembeda seperti Dybala, Romelu Lukaku, dan Lorenzo Pellegrini.
“Saya mencoba menurunkan tim yang cukup menyerang, karena saya tahu ada pemain-pemain yang bisa mencetak gol di momen apapun. Ada karakter-karakter yang dimiliki para pemain ini, yang perlu dihormati dan dimaksimalkan,” imbuhnya.