Jakarta –
Proses penerapan Video Assistant Referee (VAR) di kompetisi Liga 1 2023/2024 terus dikebut. Saat ini, pelatihannya memasuki tahap ketiga.
Demikian disampaikan Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asep Saputra, yang menyebut pelatihan sudah memasuki level petugas Replay Operator (RO). Pelatihan ini pun di bawah arahan langsung Hawk Eye selaku penyedia teknologi pembantu wasit ini.
“Pelatihan dan persiapan ini tentu yang pertama wasitnya untuk menjadi VAR dan AVAR (Asisten VAR). Lalu yang kedua adalah Replay Operator (RO) yang saat ini kita adakan pelatihan,” kata Asep saat ditemui di sela-sela pelatihan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2023).
Menurut Asep, pelatihan untuk petugas Replay Operator ini sangatlah penting. Sebab, merekalah yang nantinya memberi gambaran berupa tayangan video yang dibutuhkan wasit yang memimpin pertandingan.
“Karena Replay Operator ini adalah yang melakukan pemotongan gambar. Melakukan feeding kepada VAR, AVAR, untuk melakukan keputusan atas kejadian yang terjadi di lapangan,” Asep menjelaskan.
“Ya, kami terus berproses ke depan. Pada step tiga ini kami harap dapat memenuhi target yang rencana akhir Februari 2024 atau di pekan ke-24 VAR sudah bisa diimplementasikan.”
Sehubungan dengan VAR, PT LIB berharap dukungan klub untuk mempersiapkan sejumlah aspek meliputi infrastruktur penunjang.
Salah satunya, klub diminta meningkatkan kekuatan pencahayaan Stadion menjadi minimal 1200 Lux. Kemudian secara progresif, klub diharapkan mulai memperbaharui teknologi pencahayaan dengan penggunaan lampu jenis LED.
Sementara itu, Lewis Watterson selaku Project Lead of Hawk Eye, menyebut Indonesia memiliki potensi bagus dalam penerapan VAR. VAR disebut bakal membantu perkembangan liga di Indonesia menjadi lebih baik.
“Sangat baik, saya sangat terkejut dengan perkembangan dari peserta yang saya pikir tadinya akan lambat karena ada batasan bahasa. Mereka sangat memahami pelajaran dan kerap bertanya tentang berbagai topik,” kata Lewis.
“Tentu (VAR) video akan jadi bukti kuat untuk membuat keputusan dan ini akan sangat membantu untuk Indonesia.”