London –
Tahun 2023 berjalan naik turun bagi Manchester United. Musim lalu mereka berhasil memutus enam tahun puasa trofi, namun kini terancam tanpa gelar dan absen di Eropa musim depan.
Seperti diketahui, pada Februari lalu MU meraih gelar pertama sejak 2017 usai mengalahkan Newcastle United 2-0 di final Piala Liga Inggris. Mereka juga menjadi runner-up Piala FA pada Juni dan finis ketiga di klasemen Liga Inggris 2022-23.
Namun memasuki musim baru, situasi menjadi berubah. Badai cedera tak berhenti menerpa MU dan memengaruhi performa di lapangan. MU yang musim lalu hanya kalah sembilan kali di Liga Inggris, kini sudah kalah delapan kali meski musim baru separuh jalan.
Terbaru, mereka takluk 0-2 dari West Ham United dalam laga terakhir sebelum Natal, membuat mereka hanya ada di urutan delapan klasemen sementara dengan 28 poin. Seolah tak cukup, mereka kini juga sudah tersisih dari dua turnamen.
Di Liga Champions, mereka tersingkir karena finis di posisi juru kunci usai hanya meraih satu kemenangan dalam enam laga penyisihan grup. Di Piala Liga Inggris, mereka disingkirkan oleh Newcastle di putaran empat dengan skor telak 0-3.
Perjalanan di tahun ini menjadi patokan bagi Erik ten Hag untuk memperbaiki timnya saat memasuki tahun baru. Bagi manajer asal Belanda itu, penting bagi MU untuk tidak mengambil langkah panik dan tetap fokus menjalankan proyek yang sudah disusun rapi.
“Di 2023, kami memenangi Piala Liga, tampil di final Piala FA, finis ketiga di liga. Ada sejumlah momen hebat, tapi kami tampil luar biasa. Saat ini kinerja kami buruk,” ujar Ten Hag kepada BBC usai MU dibungkam West Ham.
“Ada sederet alasan (mengapa hal itu bisa terjadi), banyak pemain yang cedera, jadi tim kami akan lebih baik jika mereka yang cedera sudah pulih. Kami harus tenang, tetap kompak, tetap fokus pada rencana, dan kami harus melakukannya bersama-sama,” jelas Ten Hag.
(adp/ran)
Sumber: https://sport.detik.com