web stats

Mengulas Penyebab Kartu Merah Araujo, Tepatkah Keputusan Wasit?


Barcelona

Ronald Araujo mendapat kartu merah langsung saat Barcelona kalah 1-4 dari Paris Saint-Germain di keg kedua perempat final Liga Champions musim ini. Hukuman itu diprotes keras Blaugrana, namun sudah tepatkah keputusan wasit Istvan Kovacs?

Dalam laga di Estadi Olímpic Lluís Companys, Rabu (17/4/2024) dinihari WIB itu, Barcelona memimpin lebih dulu lewat gol Raphinha di menit ke-12, namun kartu merah Araujo di menit ke-29 karena melanggar Bradley Barcola mengubah situasi pertandingan.

Keunggulan jumlah pemain sukses dimaksimalkan PSG. Mereka mencetak empat gol lewat Ousmane Dembele di menit ke-40, Vitinha (54′), dan brace Kylian Mbappe di menit ke-61 dan 89. Barca yang menang 3-2 di leg pertama pun tersingkir dengan agregat 4-6.

Seusai laga, pelatih Barcelona Xavi Hernandez marah besar dengan keputusan Kovacs. Menurutnya, pengadil asal Romania itu telah bersikap “berlebihan” dengan mengusir Araujo secara langsung.

“Wasitnya sungguh buruk. Saya bilang padanya, dia adalah bencana. Dia membunuh laga. Saya tak suka membahas wasit tapi hal ini harus diucapkan. Saya tak memahaminya,” keluh Xavi, dikutip ESPN.

Sebagai pelatih Barca, sudah sewajarnya melihat Xavi berharap timnya tak dihukum kartu merah. Namun jika melihat dari kacamata aturan pertandingan, tepatkah keputusan itu?

Peristiwa ini bermula dari kesalahan Araujo yang hendak membangun serangan. Ia bermaksud mengumpan kepada Lamine Yamal, namun dipotong Nuno Mendes dengna cara langsung memberi umpan panjang yang disambut Barcola.

Winger 21 tahun itu berlari kencang lalu membawa di sisi kiri dan hendak masuk kotak penalti, sedangkan Araujo berupaya mengadang namun kalah cepat. Kontak antara keduanya terjadi tepat di luar kotak penalti.

Karena hanya berbuah tendangan bebas untuk PSG, Kovacs tak ragu mengeluarkan kartu merah pada Araujo, mengacu pada prinsip pemain terakhir. Bek Uruguay itu tak terima karena merasa masih ada Pau Cubarsi di sisi kanan yang bisa menutup.

Namun jika dilihat lagi, ada jarak yang signifikan untuk Cubarsi mengejar Barcola yang hanya tinggal berhadapan dengan Marc-Andre ter Stegen jika bisa melewati Araujo. Selain itu, tayangan ulang juga menunjukkan Araujo telah melanggar Barcola.

Selain memegang bahu Barcola, lutut kiri Araujo juga bergerak maju mendorong paha belakang Barcola. Dari situ, gerakan Araujo dinilai berpengaruh terahadap jatuhnya Barcola. Dengan begitu, bisa dipahami mengapa wasit memberi kartu merah padanya.

Singkatnya, Araujo diusir karena ia telah menggagalkan peluang PSG untuk mencetak gol dan tak ada upaya merebut bola, hanya upaya menjatuhkan, terlepas sengaja atau tidak. Bagaimana menurutmu, detikers? Setujukah dengan keputusan Kovacs?

(adp/aff)

Sumber: https://sport.detik.com

Scroll to Top