Liverpool –
Juergen Klopp tak mau membuat Liverpool menghadapi risiko yang tak perlu musim depan. Keputusannya mundur musim ini demi kebaikan bersama.
Klopp menyatakan akan meninggalkan Liverpool di akhir musim ini pada Januari lalu. Keputusan mengejutkan itu diambilnya karena merasa kehabisan energi sehingga perlu rehat, setelah menangani Liverpool sejak Oktober 2015.
Kalangan suporter ‘Si Merah’ cukup menyayangkan perginya Klopp. Sebab Liverpool baru mulai bangkit lagi setelah musim lalu menurun, dengan perombakan besar di sektor tengah.
Liverpool bahkan sempat menantang di empat kejuaraan musim ini, meski pada akhirnya baru satu yang dikunci yakni Piala Liga Inggris. Mereka terhenti di perempatfinal Liga Europa dan Piala FA, lalu kehilangan kans bagus di Premier League dengan kini tercecer di posisi tiga.
Klopp percaya jika ia nekat mencoba lanjut, malah akan menempatkan Liverpool dalam ancaman. Sebab ia merasa tak mampu bekerja 100% dengan kondisi saat ini.
“Saya merasa yakin kalau tak membuat keputusan itu sekarang juga, musim depan bisa berjalan rumit (untuk Liverpool). Memikirkan soal menyiapkan diri untuk pramusim lagi, membuat keputusan-keputusan besar lagi,” kata Klopp dikutip Sky Sports.
“Untuk itu, Anda sungguh perlu energi penuh. 80 persen itu tak cukup. Itulah kenyataannya. Terlalu menguras. Ini pekerjaan yang menuntut perhatian 24 jam selama sepekan. Ya, memang ada hal-hal yang lebih penting dalam hidup ini, tapi kalau Anda sungguh peduli dengan pekerjaan ini, maka ya fokusnya 24/7.”
“Saya melakukannya cukup lama dan saya tahu bahwa saya tak bisa melakukannya lagi pada standar yang dibutuhkan untuk klub seperti Liverpool,” imbuhnya.