London –
Jordan Henderson mendapat kritik di sana-sini karena bergabung klub Arab Saudi Al Ettifaq. Eks Manajer Liverpool Brendan Rodgers membela keputusan Henderson.
Henderson menerima pinangan Al Ettifaq di musim panas ini usai menghabiskan 12 tahun bersama Liverpool. Baru-baru ini gelandang berusia 33 tahun itu mengungkapkan motivasinya hengkang bukan karena uang.
Akan tetapi, tidak sedikit yang menganggap Henderson munafik. Apalagi, selama ini Henderson cukup getol mendukung hak-hak LGBTQ+, sedangkan Arab Saudi justru mengkriminalisasi komunitas tersebut.
“Ini ‘kan profesi mereka, ini hidup mereka jadi mereka harus melakukan yang terbaik untuk diri mereka,” cetus Rodgers kepada TalkSPORT. “Ada banyak polisi moral sekarang di dunia ini yang menghakimi orang-orang.”
“Namun, Jordan yang saya kenal dengan sangat baik dan saya tahu betul rasa cinta dia untuk Liverpool. Dia itu ‘kan dalam fase karier di mana dia mungkin tidak akan sering bermain. Di usia 32 tahun, dia toh sudah memenangi semua gelar.”
“Dia mungkin menginginkan sebuah tantangan yang berbeda, dan karena rasa hormat, rasanya tidak tepat bagi dia untuk bergabung ke klub Premier League yang lain. Jadi pindah ke luar negeri dan mengambil tantangan baru pastinya cocok untuk dia.”
Jordan Henderson disebut-sebut digaji Al Ettifaq sebesar 700 ribu pound (Rp 13,4 miliar) sepekan dalam kontrak sampai 2026. Henderson juga selalu bermain penuh di masing-masing dari empat penampilannya di Liga Arab Saudi dan sudah menyumbang dua assist.
“Pastinya sesuatu yang membuat para pemain goyah karena uang dan apa yang bisa dilakukan untuk para pemain dan warisan yang bisa diciptakan untuk keluarga mereka secara turun temurun,” sambung pria yang kini melatih Celtic itu.
“Apa yang membuat berbahaya bukan cuma uangnya. Mereka juga punya rencana. Rencananya adalah menarik banyak pemain top dan mencari manajer top,” Rodgers menambahkan komentar terkait kepindahan Jordan Henderson.
(rin/krs)
Sumber: https://sport.detik.com