Jakarta –
Pasangan bulutangkis Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata punya ambisi besar untuk dapat menjadi ganda campuran terbaik di dunia mengikuti para pendahulunya. Tapi mereka sadar semua butuh proses.
Jafar/Aisyah dipasangkan pertama kali pada 2022. Mereka menjadi pelapis dari Rinov Rivaldy dkk di bawah asuhan Herry Iman Pierngadi. Keduanya sempat digadang-gadang menjadi ganda potensial karena melihat prestasi yang mereka torehkan pada tahun lalu.
Mereka merebut tiga gelar juara di Indonesia Masters level 100, Vietnam International, dan Swedish Open. Dari ketiga gelar itu, langkah mereka untuk masuk ke level yang lebih tinggi sedikit demi sedikit terwujud.
Namun, mengawali tur 2024, keduanya mendapatkan hasil yang kurang maksimal. Di Indonesia Masters mereka kalah di babak 32 besar dari Robin Tabeling/Selena Piek 18-21, 12-21. Hal serupa terjadi di Thailand Open, Jafar/Aisyah kalah dari Yang Po-Hsuan/Hu Ling Pang 20-22, 21-17, 18-21.
Hasil-hasil minor itu pun membuat keduanya kini turun peringkat. Saat ini, Jafar/Aisyah berada di ranking 60 dunia, dari sebelumnya sempat menembus 33 besar BWF.
“Sebenarnya ada keinginan untuk menjadi terbaik di mix double, tapi ya kami ingin fokus ke proses dulu karena peringkat kami sekarang juga sudah turun banget. Jadi inginnya masuk 30 besar dulu,” kata Jafar kepada pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung.
Kesempatan Jafar/Aisyah untuk memperbaiki prestasi mereka memang masih terbuka lebar. Salah satu dan yang terdekat ialah tur Eropa. Keduanya dijadwalkan bertanding di turnamen BWF Super 300 Swiss Open 2024, Basel pada 19-24 Maret. Serta Spain Masters 2024 di Madrid pada 26-31 Maret.
“Persiapan masih tiga pekan sebelum berangkat. Kami mau maksimalkan persiapan ini dan semoga bisa menembus minimal 8 besar karena awal tahun ini jelek terus, kalah babak-babak awal,” kata Jafar.
“Kami sudah berlatih keras cuma kemarin waktu di Thailand kalahnya karena kurang beruntung saja. Makanya kami mau maksimalkan semuanya, apalagi persiapannya kan juga panjang dari Thailand sampai sekarang,” tuturnya.
Amri menimpali dengan bilang, “Kalau saya pribadi evaluasinya mungkin lebih ke fokus dan tenaga dari saya, krn di Thailand kemarin fokusnya kurang padahal sudah unggul jauh tapi terkejar terus. Saya juga lebih kepada power sih karena kadang bolanya berat.”
(mcy/krs)
Sumber: https://sport.detik.com