Arak –
Kiper pria di Iran memeluk suporter perempuan di lapangan. Momen itu membuat sang penjaga gawang dikecam.
Momen itu terjadi saat Esteghlal FC melawan Alumunium Arak dalam laga Persian Gulf Pro League, Jumat (12/4) lalu. Kiper Esteghlal, Hossein Hosseini, memeluk suporter perempuan di lapangan.
Awalnya, suporter perempuan masuk dan menerobos lapangan. Si suporter kemudian ditahan petugas.
Kemudian, Hosseini mendatanginya dan memberinya pelukan ringan. Kemudian, terjadilah cekcok.
Petugas kemudian berbalik mengecam Hosseini, yang kedapatan memeluk suporter perempuan itu. Kiper itu didorong paksa menjauh dengan kasar, dan digelandang masuk ke lorong stadion.
Saat berjalan menuju lorong, Hossein Hosseini juga diteriaki suporter. “Kamu memalukan,” katanya.
🇮🇷In an act of bravery, Esteghlal’s GK, Hossein Hosseini, just hugged a female fan who invaded the pitch and ran towards him.
However, because of a simple hug, the Islamic Republic’s repressive security forces intervened and confronted the GK.pic.twitter.com/6CkszMDgDf— BabaGol (@BabaGol_) April 12, 2024
Aksi Hosseini memeluk perempuan itu kemudian viral di media sosial. Kiper itu dinilai melanggar aturan syiah Iran, yang kemudian menjadi sorotan banyak pihak.
Organisasi Liga Sepakbola Iran, seperti dilansir Iran International, sudah memanggil Hossein Hosseini ke komite disipliner. Mereka menganggap pelukan itu ‘tidak profesional dan di luar kewajiban hukum seorang pemain,’
Sementara Wakil Presiden Iran Bidang Perempuan dan Keluarga, Ensiye Khazali, juga mendesak Menteri Olahraga meninjau ulang aturan perempuan boleh masuk ke stadion.
Iran memperbolehkan suporter perempuan masuk ke lapangan lagi sejak 2019. Setelah 40 tahun, Federasi Iran mengizinkan suporter menyaksikan sepakbola di stadion secara langsung, usai FIFA mengancam akan membekukan sepakbolanya.
Kasus Hosseini kini membuat aturan itu coba ditinjau ulang. Khazali meminta pedoman perempuan masuk ke stadion diberlakukan karena penerapannya dinilai masih buruk.
(yna/krs)
Sumber: https://sport.detik.com