Naples –
Penyesalan memang datang belakangan. Itulah yang dirasakan Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis yang membiarkan Luciano Spalletti pergi begitu saja.
Spalletti membawa Napoli meraih Scudetto musim lalu sekaligus mengakhiri puasa gelar liga selama lebih dari tiga dekade. Spalletti menyulap Napoli menjadi mesin yang tangguh dan melibas siapapun lawannya.
Tapi, musim 2022/2023 jadi kali terakhir Spalletti melatih Napoli. Tak lama setelah merebut Scudetto, Spalletti memutuskan pergi karena persoalan kontrak.
Jadilah pesta Napoli dan Spalletti cuma berakhir singkat. Singkat cerita, Napoli memilih Rudi Garcia di musim panas dan Spalletti tak lama berselang malah menerima tawaran melatih Timnas Italia.
Kepergian Spalletti meninggalkan lubang besar yang harus ditutup Garcia dan berujung pemecatan pada bulan Oktober. Performa buruk bersama Garcia tidak bisa diperbaiki sempurna oleh Walter Mazzarri hingga kini.
De Laurentiis sebagai presiden klub cuma bisa menyesali keputusannya melepas Spalletti musim panas lalu, Dia mengakui harusnya mempertahankan Spalletti karena ada klausul tersebut dalam kontrak.
“Setelah tiga duel kontra Milan, saya mengirim email kepada Spalletti untuk mengaktifkan klausul perpanjangan. Mungkin banyak yang menilai hal itu tidak pantas, tapi pertemanan serta kontrak adalah dua hal berbeda. Saya tadinya berharap Spalletti bilang saat makan malam 12 Mei, bahwa dia mau pergi musim panas dan kembali bertani,” ujar De Laurentiis seperti dikutip Football Italia.
“Ini semua salah saya karena Spalletti harusnya bisa bertahan, dan pilihannya harusnya cuma bertahan. Kami berselisih pendapat di situ, dan bisa saja ada tuntutan, tapi saya tidak melakukan itu.”
“Mungkin dia berpikir bahwa dia sudah memberikan segalanya untuk tim ini. Tapi saya sama sekali tidak dipikirkan olehnya. Makanya saya cuma berusaha berpikir positif. Saya sempat berpikir bahwa dia sudah mengadakan kontrak dengan timnas, tapi saya tidak bisa membuktikan itu.”
“Spalletti bilang dia lelah dan ingin pergi, tapi faktanya Anda malah melatih timnas. Saya bahkan harus mengonfirmasi ulang kepada Spalletti dan melihat apa yang bisa terjadi. Kesalahan itu yang jadi awal semua masalah ini.”
(mrp/yna)
Sumber: https://sport.detik.com