Turin –
Legenda Juventus Mark Iuliano merasa Massimiliano Allegri mesti pergi di akhir musim. Juve keluar dari persaingan Scudetto karena laju buruk sejak Januari.
Setelah sempat menyaingi Inter Milan dalam perebutan titel juara, Bianconeri pelan-pelan memudar. Usai mengalahkan Lecce 3-0 pada Januari silam, Juve cuma memenangi satu dari sembilan pertandingan berikutnya di Serie A.
Alhasil, Juventus tercecer di peringkat ketiga klasemen dengan selish 20 poin dari capolista Inter dan enam poin di belakang AC Milan (2). Jika tidak cepat-cepat membaik, Dusan Vlahovic dkk bisa-bisa terkejar tim-tim di bawahnya; Bologna (4) mengintai usai hanya selisih dua poin, begitupun AS Roma (5) yang hanya terpaut tujuh poin.
Allegri menjadi pihak yang paling disorot atas jebloknya performa Juventus. Kabarnya, nasib allenatore berusia 56 tahun itu bergantung pada hasil pertandingan melawan Fiorentina (7/4) dan Torino (13/4).
Massimiliano Allegri pernah mempersembahkan kesuksesan besar kepada Juve kala dengan 11 trofi di lima musim pertamanya. Iuliano meyakini, sudah waktunya Allegri pergi demi menyegarkan Juventus.
“Juventus tampak seperti sebuah tim yang sudah kehilangan konsistensi yang membawa mereka bersaing untuk Scudetto pada beberapa bulan yang lalu,” ungkap Iuliano di Football-Italia. “Mereka bermain buruk di level fisik dan mental.”
“Perjalanan mereka sejauh ini sangat naik-turun. Dimulai dengan buruk, kemudian sangat buruk, lalu membaik, sangat baik dan sekarang kembali dalam momen yang relatif buruk, terutama di level fisik dan mental. Satu momen negatif itu sudah cukup untuk membahayakan semuanya. Anda tidak bisa hanya mengandalkan Chiesa dan Vlahovic,” sambung dia.
“Terkadang sebuah siklus berakhir, tapi sekalipun pelatih yang sudah memenangi banyak trofi kadang-kadang harus pergi karena lingkungannya memang harus diperbarui dan berjalan di jalur yang berbeda. Anda sudah pasti bisa melakukan sebuah rencana peremajaan, tapi anda juga harus memahami anda berada di klub apa.”
“Juventus itu adalah salah satu tim paling penting di dunia, anda harus semakin muda, tapi anda juga harus memberi para pemain muda kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri semaksimal mungkin dan mencapai hasilnya,” Iuliano menambahkan.